RSS

Blog ini berisi segala hal tentang wisata kuliner di Kota Bandar Lampung dan berbagai tempat makan yang enak dan asyik yang merupakan referensi dari berbagai sumber dan rekomendasi pribadi penulis. Selamat Menikmati !!

RM Rusdi Ndut

Pertama yang Sediakan Menu Seruwit di Bandarlampung
Siapa bilang seruwit susah dikemas menjadi menu spesial? Karena dengan tangan dingin Rusdi, pengusaha kuliner, menu khas Lampung ini menjadi begitu istimewa. Mengapa ia menjalani bisnis resto ini, serta bagaimana pula ia melihat keistimewaan seruwit?

Tampak salah satu pengunjung menikmati menu Seruit

Cinta budaya. Itulah alasan Rusdi ketika kali pertama membuka restoran dengan menu utamanya seruwit. Sehingga pada tahun 2004, dia dan keluarga membuka RM Rusdi Ndut di Jalan Tirtayasa, depan lapangan sepak bola Sukabumi, Bandarlampung.

Di ruko dua lantai ini, bisnis menu khas Lampung itu dijalaninya. Rusdi mengaku bahwa sebenarnya dia juga memiliki bisnis kuliner lainnya. Yakni ayam bakar dan pecel lele Rusdi Ndut. Tetapi karena ingin konsen pada pengembangan usaha menu khas Lampung, akhirnya setahun lalu ia menutup lima cabang usaha kulinernya tersebut.

’’Saya dan keluarga ingin konsen pada bisnis restoran dengan menu utama seruwit. Dan, insya Allah, segera membuka cabang baru,’’ katanya seraya berharap suatu hari nanti bisa melakukan ekspansi dan membuka restoran khas Lampung di berbagai daerah di Indonesia.

’’Seruwit adalah menu yang sangat digandrungi masyarakat Lampung. Tetapi herannya, tidak ada satu pun pengusaha kuliner Lampung yang mau membuka restoran khas Lampung,’’ imbuhnya.


Rumah makan milik Rusdi ini adalah rumah makan yang menjual makanan khas Lampung. Ia berdiri pada Januari 2010. Sedari awal, bisnis pria kelahiran 1959 ini memang makanan. Hanya saja, sebelum ini, ia tidak menjual menu khas Lampung.

Saat pertamakali rumah makan dibuka dengan menu khas seruit Lampung, tanggapan masyarakat cukup positif. Rumah makan yang buka sejak pukul 10.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB ini bisa menjual hingga 25 porsi seruit. Dan selain seruit, sebagai rumah makan khas Lampung, Rumah Makan Rusdi Gendut juga menyediakan menu khas lainnya, seperti pindang dan pepes ikan.

Sebagai upaya memikat hati pengunjung, Rusdi mencoba menghadirkan nuansa alam di rumah makannya. Ia membuat interior rumah makannya dengan beberapa miniatur air terjun. Tak hanya itu, bangunannya juga dibuat dua lantai. Lantai satu untuk makan dengan meja dan kursi, dan lantai dua untuk makan secara lesehan.

Rusdi adalah orang Lampung asli. Ia dan kedua orangtuanya lahir di Lampung. Bagi Rusdi, seruit bukanlah makanan yang asing. Tiap hari ia memakan seruit. Bahkan ia sudah menyukainya sejak kecil. Ia tidak bisa makan kalau tidak ada seruit.

“(Saya) makan tiga kali sehari dengan menu seruit. Tiada hari tanpa seruit,” katanya Rusdi.

Alhasil di Lampung justru dibanjiri aneka usaha kuliner Padang, Jawa, Madura, serta kuliner khas daerah lain. ’’Ini kan aneh. Kenapa masyarakat kita tidak ada yang mau mengembangkan menu sendiri. Menurut saya, jika dibiarkan, ini tentu berbahaya. Karena kekayaan budaya Lampung sendiri yang mungkin nantinya terpinggirkan,’’ ungkap lelaki kelahiran Waykanan tersebut.

Untuk itu, lanjut dia, salah satu cara menjaga kekayaan budaya warisan leluhur ini adalah dengan mengemas menu khas Lampung tersebut dengan cara yang lebih elegan. ’’Saya katakan bahwa menu seruwit memiliki nilai ekonomi tinggi. Buktinya dari aneka menu yang disediakan restoran saya, dari waktu ke waktu seruwit selalu menjadi primadona. Dengan kata lain, seruwit menjadi menu yang menyumbangkan banyak rupiah kepada kami,’’ akunya.

Rusdi memaparkan, sebagaimana gelar adat yang melekat pada dirinya, yakni Pengiran Ngukup yang berarti meliputi atau mengayomi, dia ingin menjadi salah satu orang yang bisa memberikan manfaat bagi masyarakat Lampung. Yakni dengan berusaha mengembangkan dan terus mempromosikan menu khas Lampung seperti seruwit.

Sebagai upaya memikat hati pengunjung, Rusdi mencoba menghadirkan nuansa alam di rumah makannya. Ia membuat interior rumah makannya dengan beberapa miniatur air terjun. Tak hanya itu, bangunannya juga dibuat dua lantai. Lantai satu untuk makan dengan meja dan kursi, dan lantai dua untuk makan secara lesehan.

Sementara, di sisi kiri rumah makan, ada kolam kecil tempat menampung ikan. Pengunjung bisa melihat ikan dan memilih sendiri ikan yang akan disantap. Ada beberapa jenis ikan yang dipelihara, yakni lele, ikan mas, ikan gurame, ikan patin, ikan gabus, dan ikan bawal. Ikan-ikan ini dibiarkan hidup agar tetap terjaga kesegarannya saat akan dimasak.

Warga Jalan Pulau Nias Gg. Pubian No. 26, Sukabumi, ini menyebutkan, meski seruwit yang disajikan masih sarat nilai-nilai tradisional, menunya disajikan dengan cara yang lebih elegan.

’’Contohnya ada sebagian konsumen kami yang mau seruwitnya diracik oleh pelayan kami. Tetapi ada juga yang mau meracik sendiri. Semuanya tergantung pesanan,’’ tuturnya.

Tetapi, imbuh dia, bahan-bahan seruwit semuanya lengkap disajikan. Yakni aneka lalapan seperti daun-daunan, petai, jengkol, julang-jaling, dan adas pulowaras. Kemudian sambal terasi lengkap dengan bakar ikan, bakar terong, irisan jeruk, dan tempoyak. Lalu goreng tempe dan goreng tahu. ’’Pokoknya makan seruwit di sini serasa makan seruwit di rumah sendiri,’’ katanya sembari menyebutkan bahwa harga seruwit ini hanya Rp25 ribu per porsi.

Sementara, jenis makanan lain dijual dengan harga berbeda-beda. Pindang kepala baung dijual Rp22 ribu, pindang kepala patin Rp15 ribu, pindang badan baung Rp17 ribu, pindang buntut patin Rp12 ribu, pindang kepala samba Rp25 ribu, sop buntut Rp15 ribu, dan pepes ikan Rp12 ribu. Harga jenis minuman pun tergolong relatif murah. Untuk aneka jus, harganya adalah Rp5 ribu. Sedangkan jenis es dijual antara Rp2 ribu-Rp4 ribu.

’’Saya menjalani bisnis ini tidak hanya mengharapkan profit value. Lebih dari itu, saya ingin masyarakat Lampung lebih mencintai menu khas daerah sendiri. Dan seruwit bisa dikenal di tingkat nasional, bahkan internasional. Makanya sampai sekarang saya masih memikirkan bagaimana menu khas di restoran saya ini dikemas secara modern,’’ pungkasnya.


Denah Lokasi. Persis seberang Lap. Bola Sukabumi. Klik 2x untuk memperbesar




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 komentar:

devi yunitasari mengatakan...

sya juga suka dengan seruwit dan saya ingin sekali membuka usaha kuliner khas LAPPUNG yaitu seruwit

Anonim mengatakan...

manfaat memakan seruit itu apa ya ?

Posting Komentar