PINDANG PEGAGAN
Di tengah menjamurnya menu makanan modern, ternyata tidak memupuskan
hasrat pecinta kuliner di Lampung untuk menikmati penganan tradisional.
Justru sebaliknya, berbagai jenis makanan ini kerap diburu para
penikmatnya.
Terbukti, dengan makin banyaknya tempat kuliner dengan konsep full tradisional. Salah satunya, Rumah Makan Pak D' yang beralamat di Jalan S. Parman No 37, Tanjung Karang Pusat. Di tempat ini, anda dapat menikmati aneka kuliner tradisional khas Sumatera dan berasal dari pulau Jawa.
Salah satu menu andalan yang ditawarkan tempat ini adalah Pindang Pegagan, khas Ogan Kemering Ilir, Sumatera Selatan. Penganan berbahan baku ikan air tawar ini, menyajikan cita rasa gurih, asam pedas dan manis. Selain itu tentunya, padu padan berupa tiga jenis sambal penyerta dan lalapan spesial terong serta pete bakar.
Pemilik Rumah Makan Pak D', Diding A Kadri mengungkapkan, menu satu ini terbilang cukup banyak penggemarnya, terutama para pecinta pindang. Selain karena dijual dengan harga yang relatif terjangkau, penganan ini juga sangat lezat dinikmati di segala suasana. Terlebih, jenis pindang ini menjadi alternatif menu makanan berat tinggi protein, yang dikenal menyegarkan tubuh.
"Sejak menu ini ditampilkan, Alhamdulillah selalu mendapatkan respon positif dari pecintanya. Apalagi, pindang jenis ini terbilang masih relatif jarang. Bahkan saking tinggi peminatnya, terkadang kami kesulitan untuk mencari bahan baku ikannya. Untuk volume penjualannya, rata - rata kami mampu menghabiskan 40 porsi per hari," ungkap pria berbadan tambun ini.
Menurutnya, kekhasan dari pindang pegagan terletak pada penggunaan variasi rempah tradisional, ditambah dengan paduan terasi special yang digunakannya. Adapun, inti kekuatan dari kuliner ini identik pada variasi rasa dan aroma pada kuah penyertanya.
"Selain menu utama pindang pegagan, ekslusif yang kami sediakan. Variasai sambal dan lalapan yang kami sediakan ini menjadi salah satu ciri khas tempat kami. Untuk menikmati kuliner ini, konsumen cukup merogoh kocek Rp 26ribu/ paket porsinya," ungkap Diding.
Terbukti, dengan makin banyaknya tempat kuliner dengan konsep full tradisional. Salah satunya, Rumah Makan Pak D' yang beralamat di Jalan S. Parman No 37, Tanjung Karang Pusat. Di tempat ini, anda dapat menikmati aneka kuliner tradisional khas Sumatera dan berasal dari pulau Jawa.
Salah satu menu andalan yang ditawarkan tempat ini adalah Pindang Pegagan, khas Ogan Kemering Ilir, Sumatera Selatan. Penganan berbahan baku ikan air tawar ini, menyajikan cita rasa gurih, asam pedas dan manis. Selain itu tentunya, padu padan berupa tiga jenis sambal penyerta dan lalapan spesial terong serta pete bakar.
Pemilik Rumah Makan Pak D', Diding A Kadri mengungkapkan, menu satu ini terbilang cukup banyak penggemarnya, terutama para pecinta pindang. Selain karena dijual dengan harga yang relatif terjangkau, penganan ini juga sangat lezat dinikmati di segala suasana. Terlebih, jenis pindang ini menjadi alternatif menu makanan berat tinggi protein, yang dikenal menyegarkan tubuh.
"Sejak menu ini ditampilkan, Alhamdulillah selalu mendapatkan respon positif dari pecintanya. Apalagi, pindang jenis ini terbilang masih relatif jarang. Bahkan saking tinggi peminatnya, terkadang kami kesulitan untuk mencari bahan baku ikannya. Untuk volume penjualannya, rata - rata kami mampu menghabiskan 40 porsi per hari," ungkap pria berbadan tambun ini.
Menurutnya, kekhasan dari pindang pegagan terletak pada penggunaan variasi rempah tradisional, ditambah dengan paduan terasi special yang digunakannya. Adapun, inti kekuatan dari kuliner ini identik pada variasi rasa dan aroma pada kuah penyertanya.
"Selain menu utama pindang pegagan, ekslusif yang kami sediakan. Variasai sambal dan lalapan yang kami sediakan ini menjadi salah satu ciri khas tempat kami. Untuk menikmati kuliner ini, konsumen cukup merogoh kocek Rp 26ribu/ paket porsinya," ungkap Diding.
Pindang Pegagan |
SOP KAKI SAPI
Selain Pindang Pegagan yang menjadi menu andalan, Rumah Makan Pak D’
juga menghadirkan Sop Kaki Sapi yang tidak kalah lezatnya. Berbahan baku
tulang sapi yang kaya unsur protein sum–sum tulang, kuliner ini
dipercaya mampu menambah stamina dan meningkatkan libido bagi pasangan
suami istri.
“Pada dasarnya kuliner yang kami sajikan ini, untuk merespons keinginan konsumen akan variasi makanan berkuah (sop) di tempat kami. Namun, berdasarkan pengalaman konsumen yang telah menikmatinya, ternyata sop kaki ini memiliki manfaat kesehatan.
Terlepas dari hal itu, penganan ini menyajikan cita rasa gurih, manis, asam, serta aroma rempah yang menyegarkan. Selain itu, tentunya penganan ini tetap mengandalkan kuah kaldu sebagai kekuatan rasa,” kata Diding A Kadir, pemilik Rumah Makan Pak D’.
Diding menjelaskan, kuliner satu ini merupakan makanan spesial betawi yang resepnya diambil dari keluarganya. Adapun keunikan dari penganan ini, terletak pada racikan kuahnya. Dimana pada pengolahannya tidak menggunakan santan, tetapi lebih pada penggunaan susu khusus dan lima jenis rempah tradisional khas Betawi.
Selain itu, tambahnya, dalam pengolahan menu satu ini terbilang rumit dan membutuhkan waktu tidak sedikit dalam pengerjaannya. Sebelumnya, tulang kaki sapi direbus selama empat jam bersama aneka rempah pilihan.
Proses selanjutnya, tulang kaki ditiriskan dan dilanjutkan dengan pengolahan kaldu dengan ditambahkan susu ke dalamnya. Adapun tampilan dari kaldu ini berbeda dengan sop pada umumnya, yaitu lebih menonjol corak warna putih kekuning–kuningan.
“Meski mengolahnya membutuhkan waktu cukup lama, tetapi untuk penyajiannya hanya perlu waktu lima menit saja. Sedangkan untuk padu padannya, biasanya sop kaki sapi hangat ini dinikmati bersama acar dan sambal rawit mentah. Penasaran akan rasanya, silakan Anda bertandang ke tempat kami,” ajaknya.
“Pada dasarnya kuliner yang kami sajikan ini, untuk merespons keinginan konsumen akan variasi makanan berkuah (sop) di tempat kami. Namun, berdasarkan pengalaman konsumen yang telah menikmatinya, ternyata sop kaki ini memiliki manfaat kesehatan.
Terlepas dari hal itu, penganan ini menyajikan cita rasa gurih, manis, asam, serta aroma rempah yang menyegarkan. Selain itu, tentunya penganan ini tetap mengandalkan kuah kaldu sebagai kekuatan rasa,” kata Diding A Kadir, pemilik Rumah Makan Pak D’.
Diding menjelaskan, kuliner satu ini merupakan makanan spesial betawi yang resepnya diambil dari keluarganya. Adapun keunikan dari penganan ini, terletak pada racikan kuahnya. Dimana pada pengolahannya tidak menggunakan santan, tetapi lebih pada penggunaan susu khusus dan lima jenis rempah tradisional khas Betawi.
Selain itu, tambahnya, dalam pengolahan menu satu ini terbilang rumit dan membutuhkan waktu tidak sedikit dalam pengerjaannya. Sebelumnya, tulang kaki sapi direbus selama empat jam bersama aneka rempah pilihan.
Proses selanjutnya, tulang kaki ditiriskan dan dilanjutkan dengan pengolahan kaldu dengan ditambahkan susu ke dalamnya. Adapun tampilan dari kaldu ini berbeda dengan sop pada umumnya, yaitu lebih menonjol corak warna putih kekuning–kuningan.
“Meski mengolahnya membutuhkan waktu cukup lama, tetapi untuk penyajiannya hanya perlu waktu lima menit saja. Sedangkan untuk padu padannya, biasanya sop kaki sapi hangat ini dinikmati bersama acar dan sambal rawit mentah. Penasaran akan rasanya, silakan Anda bertandang ke tempat kami,” ajaknya.
Sop Kaki Sapi |
IGA SAPI BAKAR
Iga Sapi Bakar menjadi salah satu alternatif variasi menu kuliner yang
dapat dipesan di Rumah Makan Pak D'. Penganan berbahan baku daging iga
ini berkonsep kering, dan di dalam penyajiannya diolah dengan cara
dipanggang.
Bahan dasar iga sapi pilihan tanpa lemak ini membuat penganan ini ini sarat akan ukuran dan ketebalan daging yang dikonsep khusus. Sehingga, pengunjung tidak rugi di buatnya. Bukan hanya itu, citarasa juga tampak dari tampilannya, yang membuat kita segera ingin mencicipinya.
"Sejak disajikan, menu kreasi ini mendapat hati dikalangan penikmatnya. Sebab berbeda dengan kuliner sejenisnya, Iga Bakar kami tetap mengandalkan rempah tradisional sebagai bumbu utama olahannya.
Citarasa gurih dan pedas, mendominasi iga bakar ini. Belum lagi, aroma wangi daging panggang dijamin akan memberi sensasi tersendiri bagi penikmatnya. Sehingga menjadi hal wajar, ketika menu ini menjadi salah satu pilihan kuliner di tempat ini," ungkap Diding Pemilik Rumah Makan Pak D'.
Untuk pengolahannya, tambah Diding, sebelumnya daging iga direbus bersama rempah. Setelah bumbu meresap, proses selanjutnya iga direndam pada bumbu bakaran. Untuk kemudian, daging ini dipanggang dengan volume api sedang.
Dia menjelaskan, untuk memunculkan aroma wangi khas bakaran iga, ia sengaja menggunakan arang batok pada proses pemanggangan. Adapun untuk padu padannya, iga bakar sangat lezat dengan ditemani nasi hangat, sambal terasi dan kuah pindang.
Bahan dasar iga sapi pilihan tanpa lemak ini membuat penganan ini ini sarat akan ukuran dan ketebalan daging yang dikonsep khusus. Sehingga, pengunjung tidak rugi di buatnya. Bukan hanya itu, citarasa juga tampak dari tampilannya, yang membuat kita segera ingin mencicipinya.
"Sejak disajikan, menu kreasi ini mendapat hati dikalangan penikmatnya. Sebab berbeda dengan kuliner sejenisnya, Iga Bakar kami tetap mengandalkan rempah tradisional sebagai bumbu utama olahannya.
Citarasa gurih dan pedas, mendominasi iga bakar ini. Belum lagi, aroma wangi daging panggang dijamin akan memberi sensasi tersendiri bagi penikmatnya. Sehingga menjadi hal wajar, ketika menu ini menjadi salah satu pilihan kuliner di tempat ini," ungkap Diding Pemilik Rumah Makan Pak D'.
Untuk pengolahannya, tambah Diding, sebelumnya daging iga direbus bersama rempah. Setelah bumbu meresap, proses selanjutnya iga direndam pada bumbu bakaran. Untuk kemudian, daging ini dipanggang dengan volume api sedang.
Dia menjelaskan, untuk memunculkan aroma wangi khas bakaran iga, ia sengaja menggunakan arang batok pada proses pemanggangan. Adapun untuk padu padannya, iga bakar sangat lezat dengan ditemani nasi hangat, sambal terasi dan kuah pindang.
Iga Sapi Bakar |
SOTO BABAT BETAWI
Bagi anda penyuka kuliner jenis soto, tidak ada salahnya jika memesan
Soto Babat Betawi yang disajikan dalam menu Rumah Makan Pak D'. Untuk
diketahui, kuliner ini sangat berbeda dengan jenis soto yang kita kenal
pada umumnya. Perbedaan ini terletak pada penggunaan bahan baku, dan
tampilan kuah yang disajikannya.
"Bila pada umumnya kita mengenal soto berbahan baku ayam, mie bihun dengan tampilan kuah bening. Maka pada soto babat betawi ini, kami menggunakan bahan baku yang sangat jauh berbeda.
Di antara bahan baku yang digunakan, berupa empat jenis bagian daging sapi, yakni babat, daging sapi, bagian usus dan paru. Selain itu, tampilan dari kuah soto ini lebih kental dengan variasi unsur susu dan santan," kata Diding A Kadir Pemilik Warung Makan Pak D'.
Dia mengungkapkan, sama halnya dengan menu sebelumnya, soto babat betawi ini tetap mengandalkan kuah sebagai ciri khasnya. Dari kuah inilah sensasi kelezatan dapat dinikmati, tentunya hal ini disertai dengan kelembutan dari jenis bagian daging yang digunakan akan menggoyang lidah pecintanya
"Bila pada umumnya kita mengenal soto berbahan baku ayam, mie bihun dengan tampilan kuah bening. Maka pada soto babat betawi ini, kami menggunakan bahan baku yang sangat jauh berbeda.
Di antara bahan baku yang digunakan, berupa empat jenis bagian daging sapi, yakni babat, daging sapi, bagian usus dan paru. Selain itu, tampilan dari kuah soto ini lebih kental dengan variasi unsur susu dan santan," kata Diding A Kadir Pemilik Warung Makan Pak D'.
Dia mengungkapkan, sama halnya dengan menu sebelumnya, soto babat betawi ini tetap mengandalkan kuah sebagai ciri khasnya. Dari kuah inilah sensasi kelezatan dapat dinikmati, tentunya hal ini disertai dengan kelembutan dari jenis bagian daging yang digunakan akan menggoyang lidah pecintanya
Soto Babat Betawi |
0 komentar:
Posting Komentar