RAWON
Ketika Anda bertandang ke Surabaya, tidak lengkap rasanya jika tidak
menikmati ragam kuliner tradisional yang ditawarkan ibu kota Jawa Timur
ini. Salah satunya Rawon, yang menjadi ikon sekaligus pesona wisata yang
ditawarkan spot–spot kulinernya.
Namun demikian, jika penasaran akan kelezatan penganan tradisional khas ini, Anda tidak jauh–jauh bertandang ke Pulau Jawa. Sebab, untuk menikmatinya, anda cukup mengunjungi Waroeng Emak Surabaya yang beralamat di Jalan S Parman No 23 F, Bandar Lampung.
Rawon adalah semacam sup daging khas Jawa Timur. Ciri dari hidangan satu ini, terletak pada kuahnya yang berwarna pekat kehitaman. Itu karena rawon dibumbui memakai biji kluwek, yakni biji besar yang sepintas mirip buah jengkol.
Kluwek dipercaya tinggi kandungan vitamin C dan beta karoten. Sehingga, zat ini memberikan cita rasa asam pada kuah sup daging hitam ala Jawa Timur tersebut. Oleh sebab itu, meski kini menu ini hadir di Lampung. Tapi, tidak sedikit pun merubah ciri khas citarasa dan aroma yang dihadirkan.
Karena menu andalan dan favorit ini masih terbilang langka, maka sering disebut rawon sebagai kuliner ekslusif yang berkarakter. Bicara soal rasa, penanganan ini juga menawarkan cita rasa gurih dan aroma wangi kluwek yang khas. Adapun padu padannya, biasanya dikonsumsi dengan nasi hangat, tempe goreng dan sambal goreng tempe spesial kering.
Namun demikian, jika penasaran akan kelezatan penganan tradisional khas ini, Anda tidak jauh–jauh bertandang ke Pulau Jawa. Sebab, untuk menikmatinya, anda cukup mengunjungi Waroeng Emak Surabaya yang beralamat di Jalan S Parman No 23 F, Bandar Lampung.
Rawon adalah semacam sup daging khas Jawa Timur. Ciri dari hidangan satu ini, terletak pada kuahnya yang berwarna pekat kehitaman. Itu karena rawon dibumbui memakai biji kluwek, yakni biji besar yang sepintas mirip buah jengkol.
Kluwek dipercaya tinggi kandungan vitamin C dan beta karoten. Sehingga, zat ini memberikan cita rasa asam pada kuah sup daging hitam ala Jawa Timur tersebut. Oleh sebab itu, meski kini menu ini hadir di Lampung. Tapi, tidak sedikit pun merubah ciri khas citarasa dan aroma yang dihadirkan.
Karena menu andalan dan favorit ini masih terbilang langka, maka sering disebut rawon sebagai kuliner ekslusif yang berkarakter. Bicara soal rasa, penanganan ini juga menawarkan cita rasa gurih dan aroma wangi kluwek yang khas. Adapun padu padannya, biasanya dikonsumsi dengan nasi hangat, tempe goreng dan sambal goreng tempe spesial kering.
Rawon |
KRENGSENGAN
Selain Rawon yang menjadi menu andalan, Waroeng Emak Suroboyo juga
menghadirkan kuliner Krengsengan yang tidak kalah lezatnya. Masih
berbahan daging sapi, penganan satu ini mengandalkan kuah kental sebagai
kekuatannya. Namun, untuk penyajiannnya menu ini terbilang unik dan
menarik perhatian penikmatnya. Sebab, krengsengan disajikan menjadi satu
dengan nasi dengan teknik siram. Oleh sebab itu, menjadi ciri khas dari
kuliner ini, adalah variasi warna putih dan hitam kecokelatan.
Untuk pengolahan krengsengan, dibutuhkan daging sapi segar, kecap manis spesial dan beberapa bumbu tradisional khas Jawa Timur lainnya. Sejumlah bahan baku ini, diolah sedemikian rupa, sehingga menghasilkan perpaduan cita rasa, aroma dan bentuk yang menarik. Adapun, untuk penyajiannya dibutuhkan waktu sekitar satu jam lamanya.
Meski mengolahnya membutuhkan waktu cukup lama, tetapi untuk penyajiannya hanya perlu waktu 5–10 menit saja. Sedangkan untuk padu padannya cukup sederhana, krengsengan dapat dinikmati hanya dengan tempe goreng saja. Sebab, pada dasarnya penganan ini sudah komplit.
Di daerah asalnya, krengsengan merupakan menu makanan favorit. Namun untuk pengolahan, tidak menggunakan kluwek sebagai bumbu utama. Tapi lebih pada memilih kecap manis spesial sebagai padu padan dari kuah daging sapi potong dadu ini.
Keutamaan dari nasi komplit ini, tidak lepas dari peranan bumbu rempah spesial untuk menyajikan rasa dan aroma yang sempurna. Selain itu, bahan baku fresh yang digunakan membuat daging sapi lembut, juga perpaduan bumbu rempahnya begitu terasa hingga ke sela–sela daging.
Untuk pengolahan krengsengan, dibutuhkan daging sapi segar, kecap manis spesial dan beberapa bumbu tradisional khas Jawa Timur lainnya. Sejumlah bahan baku ini, diolah sedemikian rupa, sehingga menghasilkan perpaduan cita rasa, aroma dan bentuk yang menarik. Adapun, untuk penyajiannya dibutuhkan waktu sekitar satu jam lamanya.
Meski mengolahnya membutuhkan waktu cukup lama, tetapi untuk penyajiannya hanya perlu waktu 5–10 menit saja. Sedangkan untuk padu padannya cukup sederhana, krengsengan dapat dinikmati hanya dengan tempe goreng saja. Sebab, pada dasarnya penganan ini sudah komplit.
Di daerah asalnya, krengsengan merupakan menu makanan favorit. Namun untuk pengolahan, tidak menggunakan kluwek sebagai bumbu utama. Tapi lebih pada memilih kecap manis spesial sebagai padu padan dari kuah daging sapi potong dadu ini.
Keutamaan dari nasi komplit ini, tidak lepas dari peranan bumbu rempah spesial untuk menyajikan rasa dan aroma yang sempurna. Selain itu, bahan baku fresh yang digunakan membuat daging sapi lembut, juga perpaduan bumbu rempahnya begitu terasa hingga ke sela–sela daging.
Krengsengan |
NASI RAMES
Anda mungkin tidak asing lagi, dengan kuliner nasi rames. Sebab, nasi
yang dikenal dengan sebutan nasi campur ini, sudah populer di
tengah–tengah masyarakat nusantara. Namun demikian, untuk penyajiannya
tentu antardaerah satu dengan lainnya berbeda, tergantung pada
kebudayaan setempat.
Salah satunya adalah nasi rames khas Jawa Timur, yang ditampilkan dalah menu Waroeng Emak Suroboyo. Penganan tradisonal ini dipilih, karena terbilang praktis. Sebab tidak banyak lauk-pauk sebagai pelengkapnya, cukup terdiri dari 3–4 macam saja.
Pada dasarnya, ciri dari nasi rames Surabaya adalah kelengkapan lauk-pauknya. Akan tetapi, dalam nasi campur ini, tidak ada unsur sayur–sayuran sama sekali. Pengolahannya pun cukup sederhana, yakni nasi putih hangat yang dipadukan dengan ayam goreng, telur pedas dan daging krengsengan.
Tidak seperti menu sebelumnya, nasi rames Surabaya disajikan kering, tanpa unsur kuah sedikit pun. Selain itu, cita rasa dari menu satu ini cukup beragam, tergantung pada masing–masing lauk pauk yang disajikannya. Meski begitu, penganan ini memiliki rasa yang menonjol: pedas, gurih, manis dan aroma khas krengsengan.
Selain itu, sebagai pelengkap rasa, biasanya menu ini disajikan dengan sambal bajak sebagai padu padannya. Adapun untuk menikmati sensasi nasi lengkap ini, pelanggan hanya cukup merogoh kocek Rp 10 ribu per porsinya.
Salah satunya adalah nasi rames khas Jawa Timur, yang ditampilkan dalah menu Waroeng Emak Suroboyo. Penganan tradisonal ini dipilih, karena terbilang praktis. Sebab tidak banyak lauk-pauk sebagai pelengkapnya, cukup terdiri dari 3–4 macam saja.
Pada dasarnya, ciri dari nasi rames Surabaya adalah kelengkapan lauk-pauknya. Akan tetapi, dalam nasi campur ini, tidak ada unsur sayur–sayuran sama sekali. Pengolahannya pun cukup sederhana, yakni nasi putih hangat yang dipadukan dengan ayam goreng, telur pedas dan daging krengsengan.
Tidak seperti menu sebelumnya, nasi rames Surabaya disajikan kering, tanpa unsur kuah sedikit pun. Selain itu, cita rasa dari menu satu ini cukup beragam, tergantung pada masing–masing lauk pauk yang disajikannya. Meski begitu, penganan ini memiliki rasa yang menonjol: pedas, gurih, manis dan aroma khas krengsengan.
Selain itu, sebagai pelengkap rasa, biasanya menu ini disajikan dengan sambal bajak sebagai padu padannya. Adapun untuk menikmati sensasi nasi lengkap ini, pelanggan hanya cukup merogoh kocek Rp 10 ribu per porsinya.
Nasi Rames |
SOTO LAMONGAN
Soto Lamongan menjadi salah satu alternatif variasi menu kuliner yang
dapat di pesan di Waroeng Emak Suroboyo. Pada dasarnya, penganan satu
ini tidak berbeda dengan kebanyakan soto umumnya.
Adapun bahan baku yang digunakan untuk membuat soto ini, terdiri dari mi putih, irisan kol, telur, dan potongan daging ayam. Justru yang membuatnya berbeda adalah penggunaan bumbu poya khas Lamongan, sebagai pembentuk rasa dari kuliner ini.
Sejatinya, menu satu ini adalah makanan kreasi. Namun, sejak disajikan makanan berkuah bening ini cukup mendapat hati di kalangan penikmatnya. Sebab, tidak hanya dapat dinikmati sebagai makanan berat. Soto Lamongan, juga bisa jadi alternatif makanan ringan di waktu santai.
Berbicara soal cita rasa, soto lamongan menawarkan rasa gurih dan segar. Di tambah aroma khas poya, kuliner khas Jawa Timur ini tetap menonjolkan rasa kuah sebagai kekuatan dari varian bumbu rempah yang digunakannya.
Sejauh ini, soto lamongan ini masih relatif jarang disediakan oleh sejumlah tempat kuliner tradisional lainnya. Untuk itu, demi memenuhi permintaan konsumen, selalu menjaga kualitas rasa dan aroma dari menu makanan yang disajikan ini. Meski terbilang baru, penganan satu ini dijamin tidak kalah dengan daerah asalnya. Sebab, untuk bahan dan racikan rempahnya diolah oleh koki berpengalaman. Adapun cita rasa yang dihadirkan, sangat menonjol pada gurih dan aroma poya yang lezat
Adapun bahan baku yang digunakan untuk membuat soto ini, terdiri dari mi putih, irisan kol, telur, dan potongan daging ayam. Justru yang membuatnya berbeda adalah penggunaan bumbu poya khas Lamongan, sebagai pembentuk rasa dari kuliner ini.
Sejatinya, menu satu ini adalah makanan kreasi. Namun, sejak disajikan makanan berkuah bening ini cukup mendapat hati di kalangan penikmatnya. Sebab, tidak hanya dapat dinikmati sebagai makanan berat. Soto Lamongan, juga bisa jadi alternatif makanan ringan di waktu santai.
Berbicara soal cita rasa, soto lamongan menawarkan rasa gurih dan segar. Di tambah aroma khas poya, kuliner khas Jawa Timur ini tetap menonjolkan rasa kuah sebagai kekuatan dari varian bumbu rempah yang digunakannya.
Sejauh ini, soto lamongan ini masih relatif jarang disediakan oleh sejumlah tempat kuliner tradisional lainnya. Untuk itu, demi memenuhi permintaan konsumen, selalu menjaga kualitas rasa dan aroma dari menu makanan yang disajikan ini. Meski terbilang baru, penganan satu ini dijamin tidak kalah dengan daerah asalnya. Sebab, untuk bahan dan racikan rempahnya diolah oleh koki berpengalaman. Adapun cita rasa yang dihadirkan, sangat menonjol pada gurih dan aroma poya yang lezat
Soto Lamongan |
3 komentar:
Memang uueennaakkkk....mantap deh. Setelah dicoba, perlu untuk kembali lagi. Rasa yang selama ini kucari...
balik dunk... ato kalo ga pake delivery order hehe
masih jualan gak sih??? saya cari2 kok gak ada ya? ato jangan2 udh pindah ato tutup ya?? tepatnya ancer2nya sebelah mana sih??
Posting Komentar