Masyarakat Lampung pasti tidak asing lagi mendengar nama menu ini, nasi gambreng. Tapi, bisa jadi tidak banyak yang tahu dari mana asal nama gambreng tersebut. Menu ini laris manis bukan hanya karena namanya yang unik, melainkan lebih kepada citarasa yang khas dengan dominan pedas. Saking larisnya, ada yang mengatakan kelezatan menu ini berasal dari keistimewaan racikan tangan Ibu Tuyem, atau lebih dikenal dengan Ibu Gambreng.
“Sebenarnya gambreng itu artinya cerewet. Jadi Ibu dinilai cerewet sama pelanggan karena pembeli harus disiplin saat antre mengambil makanan, pembeli tidak boleh saling mendahului,” kata Pinny, menantu Tuyem yang mengelola rumah makan Ibu Gambreng cabang Jalan Wolter Monginsidi, Jumat kemarin.
Agak berbeda dengan prinsip pelayanan modern yang harus memanjakan dan menyervis konsumen seramah mungkin, ternyata Ibu Gambreng lekat di pikiran pelanggannya karena sikapnya yang cerewet. Tentunya tidak hanya sampai di situ, bagaimanapun kualitas rasa makanan adalah utama.
Apa saja menu yang menjadi incaran para pelanggan? Jika Anda ingin membuktikan anugerah tangan Ibu Gambreng ini, pesan saja nasi gambreng. Nasi gambreng sebenarnya berupa masakan khas Sunda. Namun, jika makanan Sunda terkenal dengan sayur asam, lalapan, dan goreng teri tempe yang tidak pedas, nasi gambreng ditemani dengan sayur nangka, kuah rendang, goreng teri campur tempe, dan sambal dengan pedas yang yahud.
Rendang dan sambal racikan tangan Ibu Gambreng ini menjadi kunci keistimewaan nasi gambreng. Untuk sambal bisa dipilih sambal hijau atau sambal merah sesuai selera.
Kentalnya kuah rendang ditambah sambal membuat makan siang makan berselera. Bagi yang tidak suka rendang daging sapi, bisa mengganti dengan daging ayam. Nasi gambreng bisa disajikan dengan lauk pauk lain sesuai dengan keinginan. Menu itu bisa disajikan dengan ikan goreng, telur, dan tahu.
Saat ini juga ada menu baru yang ditawarkan kepada pelanggan, yaitu ayam bakar bumbu kacang. Sesuai namanya, ayam ini dibakar dengan dilumuri bumbu kacang, seperti satai madura. “Selama ini ayam dibakar dengan bumbu rendang, tapi kita menghadirkan bumbu yang lain,” kata Pinny.
Tuyem alias Ibu Gambreng sudah membuka tiga cabang rumah makan Gambreng. Dua cabang di Jalan Yos Sudarso dan cabang terbaru di Jalan Wolter Mongonsidi. Rumah makan ini buka sejak pukul 09.00 hingga 21.00.
Harga makanan di rumah makan Gambreng cukup terjangkau. Nasi gambreng dengan rendang sapi dihargai Rp13 ribu, nasi gambreng dengan ayam bakar hanya Rp14 ribu. Menu yang paling murah adalah gambreng dengan tahu Rp6.000
0 komentar:
Posting Komentar