Hingga kini, dunia pariwisata Lampung belum memiliki kontribusi yang
besar untuk meningkatkan tingkat hunian di hotel-hotel. Pemerintah
daerah serta pihak-pihak terkait perlu melakukan berbagai inovasi untuk
hal tersebut.
Meski demikian, dunia pariwisata Lampung terus menunjukkan kemajuan dengan hadirnya berbagai tempat wisata baru. Tak kalah menariknya, ternyata saat ini wisata kuliner menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal untuk datang ke Lampung.
Sekretaris BPD Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Lampung Friandi Indrawan menuturkan, dahulu tempat-tempat wisata Lampung seperti pantai menjadi tujuan utama wisatawan datang ke provinsi ini. namun kini makanan telah menjadi daya tarik tersendiri.
“Banyak yang datang ke Lampung karena ingin mencicipi nikmatnya empek-empek yang padahal bukan makanan asli daerah ini. Namun, banyak tempat makan yang menyajikan menu ini telah terkenal dengan kelezatan empek-empeknya,” terang dia.
Lalu makanan khas Lampung, seperti seruit, pun menjadi daya tarik bagi wisatawan. Keripik pisang Lampung pun telah terkenal, banyak yang menjadikan makanan ini sebagai oleh-oleh utama saat berkunjung ke Lampung. “Pastinya juga kopi. Pasti diburu oleh wisatawan,” urai dia.
Saat ini pun, Lampung memiliki sentra oleh-oleh. Untuk keripik, dapat ditemui di daerah Tanjungkarang Barat. Makanan seperti empek-empek banyak ditemui di berbagai wilayah. Wisatawan pun dipermudah dengan hadirnya banyak toko yang menyediakan oleh-oleh khas Lampung. bahkan di sepanjang jalan Soekarno Hatta di wilayah Panjang pun banyak berjejer toko jajanan Lampung.
Umumnya wisatawan mengenal makanan-makanan tersebut saat melakukan perjalanan bisnis ke Lampung. Sebab hingga saat ini terkait tingkat hunian hotel, masih didominasi dengan business trip, bukan perjalanan wisata.
Industri tersebut, menurutnya, perlu di-maintance oleh pemerintah. Selain menyediakan lapangan pekerjaan, juga dapat berdampak dengan peningkatan jumlah wisatawan yang datang.
“TIME, salah satu momen yang dapat dimanfaatkan pemerintah daerah untuk mempromosikan wisata daerah ini. baik wisata alam, kuliner, maupun lainnya,” ucapnya.
Seperti diketahui, Bandarlampung akan menjadi Tuan Rumah dari acara travel mart Tahunan, Tourism Indonesia Mart & Expo (TIME) atau Pasar Wisata Indonesia, dari 12-14 Oktober 2011. Gelaran ini untuk mempromosikan tujuan pariwisata Indonesia kepada wisatawan asing. Acara wisata terkemuka di Indonesia ini akan di selenggarakan di Novotel dan akan menggelar beragam destinasi wisata. Termasuk tujuan-tujuan wisata populer serta pengembangan produk-produk wisata baru.
Ketua Steering Committee TIME 2011 Meity Robot mengatakan, TIME akan menjadi tempat di mana pembeli jasa pariwisata untuk bertemu dengan penjual. “Para pembeli terdiri dari Operator tur internasional, Sementara para penjual termasuk hotel, maskapai penerbangan pelaku-pelaku MICE dan pemangku wisata lainnya,” urai Meity.
Tahun ini, TIME memasuki tahun Penyelenggaraan yang ke- 17. Acara ini diselenggarakan oleh masyarakat pariwisata Indonesia dan di dukung oleh seluruh komponen pariwisata Indonesia. Ini adalah satu-satunya travel Mart Internasional di Indonesia dengan konsep business to business. Perhelatan ini adalah tempat pertemuan bagi mereka yang menjual produk wisata dan jasa di Indonesia (sellers) kepada pasar internasional (buyers). TIME telah terdaftar dalam kalender travel mart internasional bersama-sama dengan ITB Berlin, WTM londen, Arabia Travel Mart (ATM), PATA Travel mart, dan sebagainya.
TIME 2011 didukung oleh industri pariwisata di Indonesia, khususnya Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Pemprov Lampung, kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Lampung, Garuda Indonesia sebagai official airlines, Merpati Nusantara Airlnes sebagai aupporting airlines, serta Indonesia Natianal Air Carriers Association (INACA). Lalu Dewan Perwakilan Airlines sebagai Supporting Airlines, Indonesia Nasianal AIR Carriers Association (INACA), Dewan Perwakilan Airlines Indonesia (BARINDO), Asiosasi Indonesia Tours & Travel Agencises (ASITA), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Indonesia Congress and Convention (INCCA), dan didukung oleh media nasional internasional.(eka/c3/wan)
Meski demikian, dunia pariwisata Lampung terus menunjukkan kemajuan dengan hadirnya berbagai tempat wisata baru. Tak kalah menariknya, ternyata saat ini wisata kuliner menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal untuk datang ke Lampung.
Sekretaris BPD Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Lampung Friandi Indrawan menuturkan, dahulu tempat-tempat wisata Lampung seperti pantai menjadi tujuan utama wisatawan datang ke provinsi ini. namun kini makanan telah menjadi daya tarik tersendiri.
“Banyak yang datang ke Lampung karena ingin mencicipi nikmatnya empek-empek yang padahal bukan makanan asli daerah ini. Namun, banyak tempat makan yang menyajikan menu ini telah terkenal dengan kelezatan empek-empeknya,” terang dia.
Lalu makanan khas Lampung, seperti seruit, pun menjadi daya tarik bagi wisatawan. Keripik pisang Lampung pun telah terkenal, banyak yang menjadikan makanan ini sebagai oleh-oleh utama saat berkunjung ke Lampung. “Pastinya juga kopi. Pasti diburu oleh wisatawan,” urai dia.
Saat ini pun, Lampung memiliki sentra oleh-oleh. Untuk keripik, dapat ditemui di daerah Tanjungkarang Barat. Makanan seperti empek-empek banyak ditemui di berbagai wilayah. Wisatawan pun dipermudah dengan hadirnya banyak toko yang menyediakan oleh-oleh khas Lampung. bahkan di sepanjang jalan Soekarno Hatta di wilayah Panjang pun banyak berjejer toko jajanan Lampung.
Umumnya wisatawan mengenal makanan-makanan tersebut saat melakukan perjalanan bisnis ke Lampung. Sebab hingga saat ini terkait tingkat hunian hotel, masih didominasi dengan business trip, bukan perjalanan wisata.
Industri tersebut, menurutnya, perlu di-maintance oleh pemerintah. Selain menyediakan lapangan pekerjaan, juga dapat berdampak dengan peningkatan jumlah wisatawan yang datang.
“TIME, salah satu momen yang dapat dimanfaatkan pemerintah daerah untuk mempromosikan wisata daerah ini. baik wisata alam, kuliner, maupun lainnya,” ucapnya.
Seperti diketahui, Bandarlampung akan menjadi Tuan Rumah dari acara travel mart Tahunan, Tourism Indonesia Mart & Expo (TIME) atau Pasar Wisata Indonesia, dari 12-14 Oktober 2011. Gelaran ini untuk mempromosikan tujuan pariwisata Indonesia kepada wisatawan asing. Acara wisata terkemuka di Indonesia ini akan di selenggarakan di Novotel dan akan menggelar beragam destinasi wisata. Termasuk tujuan-tujuan wisata populer serta pengembangan produk-produk wisata baru.
Ketua Steering Committee TIME 2011 Meity Robot mengatakan, TIME akan menjadi tempat di mana pembeli jasa pariwisata untuk bertemu dengan penjual. “Para pembeli terdiri dari Operator tur internasional, Sementara para penjual termasuk hotel, maskapai penerbangan pelaku-pelaku MICE dan pemangku wisata lainnya,” urai Meity.
Tahun ini, TIME memasuki tahun Penyelenggaraan yang ke- 17. Acara ini diselenggarakan oleh masyarakat pariwisata Indonesia dan di dukung oleh seluruh komponen pariwisata Indonesia. Ini adalah satu-satunya travel Mart Internasional di Indonesia dengan konsep business to business. Perhelatan ini adalah tempat pertemuan bagi mereka yang menjual produk wisata dan jasa di Indonesia (sellers) kepada pasar internasional (buyers). TIME telah terdaftar dalam kalender travel mart internasional bersama-sama dengan ITB Berlin, WTM londen, Arabia Travel Mart (ATM), PATA Travel mart, dan sebagainya.
TIME 2011 didukung oleh industri pariwisata di Indonesia, khususnya Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Pemprov Lampung, kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Lampung, Garuda Indonesia sebagai official airlines, Merpati Nusantara Airlnes sebagai aupporting airlines, serta Indonesia Natianal Air Carriers Association (INACA). Lalu Dewan Perwakilan Airlines sebagai Supporting Airlines, Indonesia Nasianal AIR Carriers Association (INACA), Dewan Perwakilan Airlines Indonesia (BARINDO), Asiosasi Indonesia Tours & Travel Agencises (ASITA), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Indonesia Congress and Convention (INCCA), dan didukung oleh media nasional internasional.(eka/c3/wan)
Sumber : Radar Lampung
1 komentar:
nice post.
coba juga wisata kuliner di sumatera barat,
sekarang telah ada paket cooking tripnya, silahkan lihat di sini
Posting Komentar