Berburu Pindang di Kota Keripik

Hampir setiap warung makan atau restoran yang menyajikan santapan yang lebih lezat selagi hangat ini tak pernah sepi pengunjung. Tengok saja Warung Makan Pindang Ria atau Pindang Pondok 12 di seputaran Pahoman, Bandar Lampung. Di tempat ini, hampir selalu dipenuhi pengunjung, terutama pada saat jam makan siang. 

 

Selain itu, Pindang Dea di depan Pelabuhan ISAB Panjang, Pindang Nyak Rodia, samping Rumah Sakit Bumi Waras, dan Pindang Mak War, di depan Rumah Sakit Anugerah Medika, Enggal, yang juga selalu padat pengunjung. Bahkan, warung pindang yang berada di pinggir kota, misalnya Pindang Ika, di Hanura, juga selalu ramai.

Kebanyakan warung makan pindang ini menyajikan pindang dengan dua pilihan rasa, yakni kuah polos atau kuah tempoyak. Bagi penyuka tempoyak alias buah durian fermentasi ini, tentu saja memilih kuah yang dicampur dengan tempoyak, di samping bumbu lain.

Ada juga warung makan yang hanya menyajikan pindang dengan kuah polos, tapi melengkapinya dengan tempoyak. Jadi pengunjung mencampur sendiri tempoyak. Ada yang mencampurkannya ke dalam kuah pindang, ada pula yang mencampurkan dan mengaduknya ke sambal terasi.

Untuk sambal juga tersedia pilihan sesuai dengan selera. Selain sambal terasi, juga tersedia pilihan sambal nanas dan sambal mangga.

Sebagai pelengkap, tersedia lalapan lengkap, mulai dari daun singkong rebus, daun pepaya, pare rebus, timun, kacang panjang, jengkol, pete, dan kunyit putih.

Di Pindang Ika, yang terkenal dengan pindang kepala simba, menyajikan pindang dengan kepala ikan simba berukuran besar. Kuah pindang berwarna merah dan sedikit manis, ditambah taburan daun kemangi dan cabai rawit. Per porsi kepala ikan simba pindang berukuran besar ini ditawarkan seharga Rp80 ribu. Pindang Ika melengkapi sajiannya dengan sambal terung, ikan asin, dan jengkol cabai hijau.

Pindang Dea, di Panjang, mematok harga Rp30 ribu/porsi. Sudah termasuk nasi, lalap, dan bumbu. Di sini masyarakat bisa memilih pindang baung, simba, atau patin.

Tempat ini selalu ramai, bahkan pengunjung terpaksa mengantre untuk bisa menikmati racikan pindang buatan Lisa ini. Yuk Lisa, begitu biasa ia dipanggil, selalu kewalahan menghadap tamu yang datang. Keleluasaan tamu memakan aneka sambal dan lalap yang sudah termasuk dalam paket harga pindang ini, membuat banyak masyarakat memilih untuk makan siang di sini.

Biasanya pengunjung memilih pindang berdasar potongan bagian ikan yang disukai, misalnya kepala, buntut, atau badan.

Sedangkan pindang Mak War, juga memiliki kekhasan. Warung makan ini menyajikan pindang khas Meranjat Sumatera Selatan. Di mana kuah pindang terlihat berwarna cokelat dan sedikit lebih kental dengan rasa terasi yang cukup tajam.

Di Pindang Nyak Rodia, pemiliknya mengaku tidak memiliki resep khusus dalam mengolah pindangnya. "Resepnya standar, tapi bergantung cara memasaknya. Kalau saya, bumbunya ditumbuk kasar dan disajikan dengan daun kemangi untuk mengurangi bau amis ikan, cabai rawit bulat bagi penggemar kuah pedas, serta irisan nanas untuk menambah aroma asam manis.

Warung makan Pindang Nyak Rodia tidak hanya menyuguhkan pindang ikan, tapi juga tersedia pindang tulang iga, udang, ayam, dan cumi-cumi.

Selain pindang biasanya warung-warung makan pindang di Lampung ini juga melengkapi sajiannya dengan pepes baung, belida, dan simba polos atau dengan tempoyak. Ada pula ikan seluang goreng, udang, dan cumi goreng.

Lokasi Warung Pindang di seputaran Bandar Lampung

• Pindang Mak War Jalan Tulangbawang No. 8, Enggal, Depan SMU Arjuna Bandar Lampung. Harga berkisar rp.12000an
• Pindang Ria Jalan K.H. Ahmad Dahlan Pahoman, Bandar Lampung. Harga kisaran Rp.12500an
• Pindang 12 Jalan Way Ngarip, Pahoman, Bandar Lampung. Harga kisaran Rp.18000an
• Pindang Ika Jalan Raya Hanura, Kompleks Pasar Hanura, Pesawaran.Harga kisaran Rp.12500an
• Pindang Nyak Rodia Jalan Wolter Monginsisi dekat kantor Gubernur, Bandar Lampung. Harga berkisar Rp.16000 Rp.18000an
• Pindang Dea Jalan Yos Sudarso, Panjang, Bandar Lampung